Penyakit Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)

Kamis, 20 Juli 2023 - 16:38:23 WITa
Diposting oleh : dr. Farid Jafar
Kategori: Artikel Kesehatan - Dibaca: 476 kali
  1. Deskripsi singkat

    Hipertensi adalah keadaan peningkatan tekanan darah yang dapat memberikan gejala yang bervariasi pada masing-masing individu dan sering kali gejalanya tidak spesifik atau menyerupai penyakiti lain. Hal inilah yang menyebabkan hipertensi dikatakan sebagai silent killer atau "pembunuh berdarah dingin" karena sering kali tidak memberikan gejala dan cenderung dibiarkan tidak terkontrol

    Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang didapatkan seiring bertambahnya usia karena penurunan fungsi sel, dan bukan merupakan penyakit menular. Risiko hipertensi meningkat seiring dengan pertambahan usia. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2013 mengungkapkan bahwa hipertensi merupakan penyakit yang paling banyak diderita oleh lansia. Dari hasil riset didapatkan dari 10 orang-orang berusia diatas 55 tahun, terdapat 5 orang bahkan lebih yang menderita penyakit hipertensi.

  2. Kapan Dikatakan Hipertensi

    Pengukuran tekanan darah menggunakan alat Sphygmomanometer, berdasarkan nilai tekanan darah sesroarang dikatakan hipertensi jika tekanan darah sistolik (atas) lebih dari 135 dan tekanan darah diastolik (bawah) lebih dari 90.

    Jika anda mendapati tekanan darah anda meningkat lebih dari nilai diatas, belum serta merta dapat dikatakan anda menderita hipertensi, perlu dilakukan evaluasi lanjut apakah ada penyebab lain yang menyebabkan peningkatan tekana darah seperti penyakit ginjal kronik, pengaruh konsumsi obat-obatan tertentu, menjalani terapi steroid jangka panjang, penyakit tiroid dan banyak hal lainnya. Biasanya jika setelah masalah penyakit utama lainnya tersebut teratasi, maka tekanan darah pun akan kembali normal. Untuk itu penting untuk melakukan evaluasi lebih lenjut di fasilitas kesehatan untuk mengetahui penyebab utama hipertensi.

  3. Penyebab Dan Faktor Resiko Hipertensi
    1. Genetik atau keturunan

      Orang dengan riwayat keluarga (orang tua, saudara) memiliki hipertensi mempunyai risiko dua kali lebih besar untuk menderita hipertensi dari pada orang yang tidak mempunyai keluarga dengan riwayat hipertensi.

    2. Usia (diatas 55 tahun)

      Penyebab hipertensi paling banyak ialah karena proses penuaan, pada penuaan biasanya terjadi kekauan pembuluh darah dan perubahan hormonal yang dapat mempengaruhi tekanan darah

    3. Jenis kelamin

      Sejatinya tidak terdapat perbedaan signifikan antara laki-laki dan perempuan, namun perempuan pada usia sebelum menopause jarang mengidap penyakit hipertensi dikarenakan adanya hormone estrogen sebagai "pelindung" dari penhakit hipertensi dan penyakit pembuluh darah lainnya, namun setelah mengalami menopause terjadi penurunan kadar hormone tersebut sehingga meningkatkan resiko terkena penyakit hipertensi

    4. Pola hidup

      Pada orang perokok, kadar kolesterol darah yang tinggi, dan obesitas (kegemukan) dapat terjadi peningkatan resiko terkena penyakit hipertensi,

    5. Stress (pikiran)

      Stres dapat meningkatkan tekanah darah sewaktu. Hormon adrenalin akan meningkat sewaktu kita stres, dan itu bisa mengakibatkan jantung memompa darah lebih cepat sehingga tekanan darah pun meningkat

    6. Kurang olahraga

      Melakukan aktifitas fisik seperti olahraga dapat melatih otot jantung menjadi terbiasa untuk melakukan aktifitas fisik berat lainnya, sehingga tekanan darah dapat menjadi stabil. Kurangnya aktivitas fisik menaikan risiko tekanan darah tinggi selain dikarenakan bertambahnya risiko untuk menjadi gemuk. Orang-orang yang tidak aktif cenderung mempunyai detak jantung lebih cepat dan otot jantung mereka harus bekerja lebih keras pada setiap kontraksi pada saat harus mendapati kondisi untuk berkatifitas fisik yang berat

    7. Asupan garam

      Kondisi kadar garam yang berlebih dalam tubuh meningkatkan tahanan air/cairan dalam pembuluh darah sehingga menyebabkan jantung bekerja lebih keras dan pada akhirnya dapat terjadi peningkatan tekanan darah.
      Badan kesehatan dunia yaitu World Health Organization (WHO) merekomendasikan pola konsumsi garam yang dapat mengurangi risiko terjadinya hipertensi. Kadar garam yang direkomendasikan adalah tidak lebih dari 6 gram atau 1 sen

  4. Tanda Dan Gejala

    Pada kebanyakan kasus hipertensi ditemukan tidak memiliki gejala sama sekali, namun jika tekanan darah dibiarkan tinggi dalam waktu yang lama dapat menimbulkan beberapa gejala seperti

    1. Ayunan Langkah Kaki Tidak Mantap

    2. Nyeri Kepala Bagian Belakang

    3. Pada Jarang Kasus Bisa Terjadi Mimisan

    4. Sakit Kepala, Pusing, Serta Sering Merasa Kelelahan

    5. Penglihatan Kabur

    6. Sering Buang Air Kecil Pada Malam Hari

  5. Komplikasi

    Kondisi tekanan darah jika dibiarkan tinggi dalam waktu yang lama dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius yang bahkan mengancam nyawa seperti :

    1. Stroke

      Pada hipertensi stroke dapat terjadi akibat tekanan darah yang sangat tinggi yang dibiarkan terlalu lama pengobatan, oleh karena itu pembuluh darah di otak dapat menipis akibat tekanan yang tinggi dalam waktu yang lama sehingga seperti bom waktu akhirnya robek dan pecah. Kondisi stroke ini yang merupakan komplikasi paling serius karena sangat tinggi angka kematian diakibatkan penyakit stroke.

    2. Penyakit Jantung

      Orang-orang pada umumnya jika bekerja keras terlalu lama akan menyebabkan capek atau lelah. Kondisi tersebut juga sama halnya dengan jantung kita. Kondisi tekanan darah yang tinggi jika dibiarkan terlalu lama tentunya menyebabkan jantung berada dalam kondisi "bekerja keras" secara terus-menerus dalam waktu yang lama yang menyebabkan jantung lelah dan akhirnya menyebabkan gagal jantung

    3. Gagal Ginjal

      Kondisi tekanan yang tinggi yang dilewati di pembuluh-pembuluh darah di ginjal yang dibiarkan dalam waktu yang lama dapat menyebabkan kerusakan berat pada organ ginjal yang bisa menyebabkan gagal ginjal.

    4. Kerusakan Mata

      Kondisi tekanan darah yang tinggi jika dibiarkan terlalu lama juga dapat menyerang mata, tekanan dara tinggi dalam waktu lama menyebabkan pembuluh darah di mata (retina) menjadi rusak, bahkan saraf pada mata pun juga bisa mengalami kerusakan, sehingga dapat menyebabkan pandangan kabur hingga menyebabkan kebutaan

  6. Kapan Harus Ke Rumah Sakit

    Selain pada kondisi komplikasi yang telah disebutkan sebelumnya yang memang butuh perawatan ke rumah sakit. Pada beberapa kasus, hipertensi dapat menjadi kondisi gawat darurat yang membutuhkan penanganan dengan segera. Hal ini terjadi ketika tekanan darah naik dengan cepat dan terlalu tinggi.
    Segera ke fasilitas kesehatan jika tekanan darah telah mencapai angka 180/120 atau lebih. Terelbih lagi jika terdapat gejala yang dapat menjadi pertanda kerusakan organ, yaitu:

    • Sesak napas
    • Nyeri dada
    • Sulit berbicara
    • Sakit kepala yang berat
    • Kram-kram atau mati rasa pada beberapa anggota tubuh
    • Lemas
    • Pandangan kabur atau gangguan penglihatan

  7. Cara minum obat yang benar di rumah setelah pulang dari rumah sakit

    Penanganan hipertensi yang tepat bertujuan untuk mengurangi resiko komplikasi bahkan kematian. Fokus utama dalam penatalaksanaan hipertensi adalah pencapaian tekanan sistolik target <140/90 mmHg. Pada pasien dengan hipertensi dan diabetes atau panyakit ginjal, target tekanan darahnya adalah <130/80 mmHg. Penanganan pada pasien hipertensi harus diterapi seumur hidup diantaranya terapi modifikasi gaya hidup dan penggunaan obat-obatan

    1. Modifikasi gaya hidup
      • Melakukan aktifitas fisik ringan seperti olahraga rutin minimal 3 kali seminggu
      • Menurunkan berat badan pada orang dengan kegemukan
      • Membatasi konsumsi garam harian yakni maksimal 1 sendok teh dalam sehari
      • Mengurangi asupan tinggi lemak dan kolesterol seperti minyak, santan, kuning telur dan sebagainya
      • Meningkatkan konsumsi buah dan sayuran
      • Menghentikan kebiasaan konsumsi kafein dan alcohol
      • Mengehntikan kebiasaan merokok
      • Mengurangi stress, bisa dilakukan dengan berekreasi sejenak atau melakukan hal-hal positif yang disenangi
    2. Pengobatan

      Berikut adalah obat yang bisa didapatkan di rumah sakit tani dan nelayan

      1. Amlodipine

        konsumsi obat ini satu kali sehari, pada pagi atau atau malam hari di jam yang sama biasanya terdapat 2 dosis sediaan yakni 5 mg dan 10 mg

      2. Captopril,

        konsumsi obat ini 2 sampai 3 kali sehari yakni tiap 12 jam (bila 2 kali sehari) atau 8 jam (bila 3 kali sehari) sesuai anjuran dokter. Lebih baik diminum 1 jam sebelum makan. Biasanya terdapat 2 dosis yaitu 12.5 mg atau 25 mg. Terdapat efek samping seperti batuk-batuk, hentikan minum captopril jika batuk dirasa menggangu dan segera ke dokter untuk mendapatkan obat pengganti lainnya.

      3. Bisoprolol

        konsumsi obat ini satu kali sehari pada pagi atau siang hari di jam yang sama, biasanya terdapat 2 dosis sediaan yakni 5 mg dan 2.5 mg

      4. Furosemide

        konsumsi obat ini satu kali sehari pada pagi atau siang hari di jam yang sama, efek samping obat ini ialah menjadi lebih sering buang air kecil sehingga disarankan untuk di konsumsi pada pagi atau siang hari. Terdapat sediaan dosis 40 mg

      5. Candesartan

        konsumsi obat ini satu kali sehari pada malam hari di jam yang sama, terdapat sediaan dosis 8 mg dan 16 mg

      6. Isosorbit dinitrat

        Jika anda penderita hipertensi dengan riwayat nyeri dada hebat dan terdiagnosis juga dengan penyakit jantung kororner, anda akan direspkan obat pulang dengan isosorbit dinittrat sebagai obat pegangan jika terjadi serangan nyeri dada berikutnya di rumah. Dikonsumsi dengan cara menaruh obat di bawah lidah dan dibiarkan mencair sampai habis. Hanya dikonsumsi jika nyeri dada hebat muncul. Obat ini bisa juga menjadi rutin dikonsumsi sesuai anjuran dokter

    Perlu diperhatikan:

    1. Perhatikan dengan saksama anjuran minum obat yang di beritahu oleh dokter, perawat ruangan, atau petugas farmasi/apotik,
      • Dosis Obat
      • berapa kali diminum dalam sehari,
      • jeda waktu minum,
      • diminum setelah atau sebelum makan
      • efek samping obat
    2. hipertensi ialah "sekali merdeka tetap merdeka" bila sudah terkena hipertensi terlebih pada orang-orang lanjut usia, maka akan mengidap hipertensi dalam waktu yang lama, yang diperlukan adalah dengan terus mengontrol tekanan darah dengan mengatur pola hidup yang sehat dan mengkonsumsi obat anti hipertensi seterusnya, karena jika berhenti minum obat, akan terjadi lonjakan/kenaikan tekanan darah kembali,
    3. Sangat dianjurkan untuk minum obat hipertensi rutin setiap hari, sebaiknya tidak minum obat hipertensi hanya jika bergejala saja.
    4. Diharapkan untuk melakukan evaluasi pengecekan tekanan darah secara berkala di fasilitas kesehatan terdekat setidaknya 1 bulan sekali, untuk mengetahui apakah penyakit hipertensi anda terkontrol atau tidak dengan pola hidup dan obat-obatan.

0 Komentar

Komentar Anda