Penyakit Maag atau Sindrom Dyspepsia

Kamis, 20 Juli 2023 - 21:05:01 WITa
Diposting oleh : dr. Farid Jafar
Kategori: Artikel Kesehatan - Dibaca: 459 kali
  1. Deskripsi singkat

    Dyspepsia atau maag adalah peyakit rasa nyeri atau tidak nyaman yang dirasakan di area uluhati (lambung), diakibatkan terjadinya peningkatan produksi asam lambung dan iritasi dinding lambung

    Terdapat dua jenis dyspepsia, yakni :

    1. Dyspepsia fungsional, yakni serangkaian sensasi tidak mengenakkan di ulu hati disertai mual bahkan muntah tanpa adanya kelainan struktur dari lambung pada pemeriksaan endoskopi (melihat langsung struktur lambung menggunakan alat, dengan memasukkan alat "teropong", ke dalam mulut menuju lambung). Intinya secara fisik tidak terdapat kerusakan atau kelainan pada lambung.
    2. Dyspepsia organik, yakni nyeri di daerah uluhati dikarenakan adanya kerusakan organ lambung dan/atau sekitarnya seperti
      • tukak lambung/luka pada dinding lambung
      • kanker lambung
      • GERD (gastroesophageal reflux disease) atau penyakit akibat sulit menutupnya katup atas lambung yang menyebabkan berpindahnya asam lambung ke daerah esophagus/kerongkongan
      • Infeksi helicobacter pylori
  2. Tanda dan Gejala
    1. Nyeri terfokus di area epigastrium atau uluhati
    2. Merasa tidak nyaman di area uluhati
    3. Merasa cepat kenyang, sehingga tidak sanggup menghabiskan makanan
    4. Merasa penuh pada perut bahkan saat tidak makan
    5. Kembung
    6. Mual dan muntah
  3. Penyebab
    1. Sering makan makanan asam, pedas, pahit dan bersantan

    2. Stres atau banyak pikiran

    3. Infeksi kuman Helicobacter pylori

    4. Sering konsumsi obat-obatan antinyeri tanpa resep dokter (obat warung par-par)

    5. Kurang olahraga

    6. Merokok

    7. Gangguan tidur atau sulit tidur

  4. Komplikasi
    1. GERD

      GERD merupakan suatu kondisi dimana asam lambung yang keluar ke area kerongkongan akibat terlalu banyaknya produksi asam lambung, sehingga asam lambung terdesak ke arah kerongkongan. bila seseoarang mengalami GERD maka ia akan merasa nyeri dada yang dirasa seperti sensasi terbakar atau perih di area dada. gejalanya hampir mirip dengan serangan jantung, oleh karena itu jika anda merasa sangat nyeri dada, segera ke rumah sakit atau fasititas kesehatan untuk menyingkirkan kemungkinan serangan jantung.

    2. Tukak Lambung

      Peningkatan produksi asam lambung pada penderita dyspepsia dapat mengiritasi dinding lambung, diperparah dengan rusaknya pelindung dinding lambung akibat sering konsumsi obat antinyeri tanpa resep dokter, menyebabkan dinding lambung terkikis akhirnya menjadi luka

    3. Perdarahan lambung

      lambung memiliki lapisan pelindung yang bilamana sering mengonsumsi obat anti nyeri sembarangan tanpa resep dokter, dapat terjadi penipisan lapisan pelindung tersebut. bila dibiarkan akan terjadi tukak lambung yang pada akhirnya dapat menyebabkan perdarahan lambung, perdarahan lambung ditandai dengan kotoran menjadi berwarna hitam atau menjadi lebih gelap, kondisi ini sering menyebabkan anemia atau kekurangan darah pada orang-orang lanjut usia yang sering mengonsumsi obat antinyeri sembarangan.

    4. Kanker Lambung

      Pada beberapa penelitian mengungkapkan bahwa, penderita kanker lambung kebanyakan memiliki riwayat penyakit dyspepsia sebelumnya.

    5. Bocor lambung atau saluran cerna lainnya

      salah satu komplikasi dyspepsia yang paling membahayakan ialah ketika terjadi kebocoran lambung atau saluran cerna lainnya akibat seirng menyepelekan penyakit dyspepsia, dan sering mengkonsumsi obat pereda nyeri sembarangan. Dinding lambunng yang mengalami luka, menipisnya lapisan pelindung lambung, kemudian disertai infeksi kuman Helicobacter pylory lama kelamaan akan mengalami kebocoran. Kebocoran saluran cerna dapat mengancam nyawa bila tidak segera ditangani dengan operasi.

  5. Kapan harus ke Rumah Sakit
    1. Nyeri ulu hati tak tertahankan, tidak hilang setelah minum obat lambung
    2. Mual muntah hebat
    3. Nyeri dada
    4. Sesak
    5. Perut terasa penuh
    6. Sulit makan
    7. Muntah darah
    8. Bab hitam
  6. Cara agar tidak kambuh
    1. Tidak terlambat makan

    2. Mengurangi stress dengan refreshing atau melakukan hal positif yang disenangi

    3. Tidak mengkonsumsi obat-obatan pereda nyeri tanpa resep dokter

    4. Mengurangi konsumsi makanan pedas, asam, dan bersantan seperti
      • Sambal
      • Jus jeruk
      • Buah-buahan asam
      • Santan
      • Kopi
      • Minuman beralkohol
      • Cokelat
      • Sayur Kol dan Sawi
    5. Berolahraga teratur dapat mengurangi resiko stres

  7. Cara minum obat lambung yang benar

    Berikut terdapat beberapa pilihan obat pereda sakit lambung yang dapat ditemui di RSUD Tani dan Nelayan

    1. Omeprazole sediaan 20 mg
    2. Ranitidine sediaan 150 mg
    3. Antasida tablet
    4. Sucralfat sediaan sirup
    5. Domperidon (obat muntah, diminum bila muntah)

    perlu diperhatikan:

    1. konsumsi omeprazole dan ranitidin diminum minimal 30 menit sebelum makan, tiap 12 jam. Jika telah terlanjur makan maka obat sebaiknya diminum minimal 2 jam setelah makan. contohnya : saat akan sarapan jam 7.00 pagi, maka obat diminum minimal jam 06.30 pagi. jika telah terlanjur makan dan belum minum obat maka diminum 2 jam setelah makan yakni jam 09. omeprazole dan ranitidine berfungsi untuk menghambat produksi asam lambung
    2. konsumsi antasida dan sucralfat sama dengan omeprazole dan ranitidine, namun dikonsumsi tiga kali sehari atau tiap 8 jam bisa juga setiap jam makan. kedua obat ini berfungsi untuk menurunkan tingkat keasaman asam lambung. sucralfat juga berfungsi untuk memperbaiki dinding lambung yang luka
    3. Obat-obat diatas memiliki efek samping berupa
      1. Sulit buang air besar
      2. Mulut kering
      3. Sakit kepala
      4. Reaksi alergi yang jarang terjadi berupa
        • Ruam kemerahan di kulit
        • Gatal-gatal
        • Bengkak pada bibir dan tenggorokan
        • Susah menelan
        • Sesak nafas
        • Melepuh pada kulit

      Oleh karena itu sampaikan pada dokter anda apakah anda memiliki riwayat alergi sebelumnya, dan segera ke rumah sakit jika mengalami kondisi reaksi alergi diatas

    4. Konsumsi obat-obatan lambung atau penyakit maag sebaiknya dilakukan selama 7 sampai 14 hari, kemudian dievaluasi kembali keberhasilan pengobatan, sangat dianjurkan untuk melakukan kerja sama terapi dengan psikiater atau dokter Kejiwaan untuk mengatasi masaalah kecemasan dan gangguan lainnya, agar panyekit maag dapat terkontrol dan tidak menyebabkan komplikasi yang telah disebutkan sebelumnya

0 Komentar

Komentar Anda