Anemia pada kelompok remaja putri, ibu hamil dan dewasa tua

Kamis, 20 Juli 2023 - 19:05:01 WITa
Diposting oleh : dr. Farid Jafar
Kategori: Artikel Kesehatan - Dibaca: 1343 kali
  1. Deskripsi singkat

    Anemia atau kurang darah adalah kondisi dimana ketika tubuh mengalami kekurangan Sel Darah Merah sehingga fungsi tubuh tidak berjalan dengan baik. Fungsi dari Sel Darah Merah dalam hal ini hemoglobin ialah untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh, oleh karenanya orang dengan anemia tidak mendapatkan oksigen yang cukup untuk menjalankan fungsi tubuh. Sehingga orang dengan anemia merasa mudah lelah

  2. Kapan dikatakan Anemia

    Penentuan anemia dinilai dari kadar hemoglobin (HB) darah yang diperiksa melalui uji laboratorium darah rutin. Berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organisation (WHO), berikut nilai kadar HB rendah atau dikatakan anemia berdasarkan usia dan jenis kelamin

    • Usia 6-59 bulan dikatakan anemia jika memiliki kadar HB dibawah 11.0 mg/dL
    • Usia 5-11 tahun dikatakan anemia jika memiliki kadar HB dibawah 11.5 mg/dL
    • Usia 12-14 tahun dikatakan anemia jika memiliki kadar HB dibawah 12.0 mg/dL
    • Perempuan tidak hamil usia diatas 15 tahun Usia dikatakan anemia jika memiliki kadar HB dibawah 12.0 mg/dL
    • Ibu hamil dikatakan anemia jika memiliki kadar HB dibawah 11.0 mg/dL
    • Laki-laki Usia diatas 15 tahun dikatakan anemia jika memiliki kadar HB dibawah 13.0 mg/dL

    Selain pemeriksaan HB, terdapat juga pemeriksaan lainnya seperti pemeriksaaan kadar besi dalam darah, pemeriksaan sumsum tulang dan sebagainya. Untuk mengetahui penyebab pasti anemia

  3. Penyebab anemia
    1. Kekurangan gizi

      Hemoglobin dibentuk dari gabungan protein dan zat besi dan membentuk sel darah merah, sehingga kekurangan gizi terutama zat besi dan protein dapat menyebabkan kurang terbentunknya Sel darah Merah atau Hemoglobin. Bahan lain yang menyokong pembentukan Sel Darah Merah ialah Asam Folat dan Vitamin B12

      Pada penderita infeksi menahun seperti penderita TBC, HIV/AIDS atau kanker/keganasan seringkali terjadi anemia akibat kondisi infeksi itu sendiri.

    2. Anemia akibat perdarahan
      • Perdarahan pada saluran cerna sering kali tidak disadari seperti pada penyakit tukak lambung atau akibat cacingan yang merusak dinding saluran cerna sehingga menyebabkan perdarahan saluran cerna.
      • Perdarahan akibat luka luar
      • Perdarahan lainnya juga bisa terjadi pada kondisi haid yang tidak wajar atau berlebihan.
      • Perdarahan karena menderita wasir/ambeyen
    3. Anemia Hemolitik atau pecah Sel Darah Merah

      Kondisi ini biasanya disebabkan oleh suatu kondisi penyakit tertentu seperti penyakit malaria kronik (dialami dalam jangka waktu yang lama), dan penyakit Talasemia

    4. Anemia pada kondisi penyakit lainnya

      Kondisi penyakit lainnya yang dapat menyebabkan rendahnya sel darah merah di dalam darah yakni

      • anemia aplastik (rusaknya "pabrik" untuk memproduksi sel darah)
      • anemia penyakit kronis
      • Thalasemia
      • anemia sel sabit
      • anemia hemolitik (kondisi pecahnya sel darah merah secara cepat/belum waktunya seperti pada penyakit malaria kronis dan thalassemia)

    terdapat 3 kelompok masyarakat Indonesia yang rentan terkena anemia yakni

    1. Remaja putri
    2. Ibu hamil
    3. Dewasa tua atau Lanjut usia


    1. Penyebab anemia pada remaja putri
      1. Tidak terbiasa sarapan
      2. Kurangnya asupan zat besi, protein dan vitamin
      3. Terlalu sering konsumsi teh (zat tannin dalam teh menghambat penyerapan zat besi)
      4. Tidak rutin konsumsi tablet tambah darah (terdapat program pemerintah untuk setiap remaja putri akan mendapatkan Tablet tambah darah secara gratis)
      5. Menstruasi yang lama dan berlebihan
    2. Penyebab anemia pada ibu hamil
      1. Meningkatnya kebutuhan zat besi tiga kali lipat saat hamil (berbagi dengan calon buah hati)
      2. Kurang mengonsumsi makanan tinggi zat besi
      3. Penyakit infeksi
      4. Kekurangan asam folat (bisa didapatkan gratis dari puskesmas)
      5. Kehamilan berulang dalam waktu singkat
    3. Penyebab anemia pada orang dewasa tua atau lanjut usia
      1. Kurang asupan zat besi dan asam folat
      2. Perdarahan saluran cerna yang tidak disadari, perdarahan saluran cerna ditandai dengan kotoran saat Buang Air Besar berwarna hitam atau lebih gelap dari biasanya.
  4. Tanda dan Gejala Anemia
    5 tanda yang sudah sering dikenal yakni 5L
    1. Lemah
    2. Letih
    3. Lesu
    4. Lelah
    5. Lalai
  5. Dampak dan komplikasi Anemia
    1. Pada remaja putri
      1. Kurang konsentrasi
      2. Mudah terinfeksi penyakit
      3. Kebugaran dan produktifitas menurun
      4. Kecerdasan menurun
    2. Pada ibu hamil
      1. Keguguran (pada hamil muda)
      2. Perdarahan hebat saat hamil dapat menyebabkan kematian
      3. Bayi lahir premature
      4. Bayi dengan berat lahir rendah
      5. Bila ibu dalam kondisi anemia berat (HB dibawah 7.0) bayi bisa mengalami kematian
    3. Pada usia dewasa tua atau lansia
      1. Penurunan daya ingat, kemampuan bicara dan pemahaman kondisi sekitar
      2. Sulit bergerak atau melakukan aktifitas
      3. Mudah jatuh karena lemas
      4. Rentan terkena penyakit
      5. Tulang mudah keropos
      6. Kemampuan fisik menurun
      7. Meningkatnya resiko depresi
  6. Kapan harus ke rumah sakit
    1. Lemas dan cepat lelah berlebihan
    2. Sakit kepala dan pusing
    3. Sering mengantuk
    4. Kulit tampak lebih pucat atau kekuningan
    5. Detak jantung tidak teratur atau merasa berdebar-debar
    6. Nyeri dada
    7. Dingin pada telapak tangan dan kaki di awali dari ujung-ujung jari
  7. Cara menjaga agar tidak Anemia
    1. Untuk remaja putri
      1. Cuci tangan pakai sabun, untuk mencegah infeksi
      2. Suplemen tablet tambah darah (TTD program pemerintah, atau bisa sediakan TTD secara mandiri)
      3. Hindari minuman yang menghambat penyerapan zat besi, seperti teh hitam, kopi, susu, tablet kalsium, dan obat maag atau sakit lambung. disarankan untuk tidak mengkonsumsi makanan/minuman tersebut berdekatan dengan waktu makan berat
      4. Mengkonsumsi makanan yang meningkatkan penyerapan zat besi seperti vitamin c, vitamin c banyak terkandung pada buah-buahan dan sayuran
    2. Pada ibu hamil
      1. Konsumsi sumber zat besi, asam folat dan vitamin c (bisa dari sumber makanan asli, atau bisa juga didapatkan dalam bentuk suplemen dari puskesmas)
      2. minum air putih dan tablet tambah darah rutin
      3. aktifitas fisik yang cukup
      4. istirahat yang cukup, jangan begadang
      5. kurangi stress dengan berekreasi
    3. pada dewasa tua atau lanjut usia
      1. konsumsi makanan bervariatif, usahakan makanan tinggi zat besi
      2. meminimalisir penggunaan obat antinyeri, usahakan sesuai resep dokter bila ingin mengkonsumsi obat tersebut, *> mengiritasi dinding saluran cerna *> perdarahan

Di Indonesia diperkirakan sebagian besar anemia terjadi karena kekurangan zat besi sebagai akibat dari kurangnya asupan makanan sumber zat besi khususnya sumber pangan hewani. Sumber utama zat besi adalah makanan yang berasal dari hewani, seperti: hati, daging (sapi dan kambing), unggas (ayam, bebek, burung), dan ikan. Zat besi dalam sumber pangan hewani dapat diserap tubuh antara 20-30%

Secara garis besar masyarakat Indonesia kebanyakan mengkonsumsi pangan nabati, penyerapan zat besi dari sumber nabati hanya berkisar 1-10%, pangan nabati yang mengandung zat besi contohnya sayuran berwarna hijau tua (bayam, singkong, kangkung) dan kelompok kacang-kacangan (tempe, tahu, kacang merah).

Intervensi gizi dan kesehatan harus dilakukan pada setiap tahap siklus kehidupan untuk mencapai kesehatan yang optimal, dilakukan secara berkelanjutan pada masa prakonsepsi, hamil, neonatal, bayi, balita, anak usia sekolah dan remaja.

Salah satu program pemerintah untuk mencegah dan menanggulangi anemia di tengah masyarakat ialah dengan menyediakan Tablet Tambah Darah (TTD) kepada beberapa kelompok sasaran, yakni

  1. Pencegahan dan penanggulangan anemia di Kelompok Masyarakat
  2. Pencegahan dan penanggulangan anemia di Sekolah
  3. Pencegahan dan penanggulangan anemia di Tempat Kerja
  4. Pencegahan dan penanggulangan anemia untuk Calon Pengantin

0 Komentar

Komentar Anda